|
Translate
Senin, 24 Desember 2012
sejarah denjaka
Minggu, 23 Desember 2012
varian pindad
varian panser pindad
Pindad juga berencana mengembangkan sistem roket dan peluru kendali yang bisa dipasangkan pada kendaraan-kendaraan tempur itu.
Dari pengalaman Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan operasi militer di Aceh tahun 2000-an, tercatat sejumlah prajurit cedera. Uniknya, bukan karena kontak fisik atau kontak senjata dengan pemberontak, namun sedang berada di kendaraan tempur.
Buruknya kualitas kendaraan tempur maupun kendaraan angkut personel TNI di masa lalu menjadi salah satu faktor yang mengurangi tingkat keberhasilan operasi militer.
"Maka di tahun 2004, Panglima TNI saat itu, Pak Endriartono Sutarto, meminta kepada kami untuk mendesain dan membuat kendaraan tempur angkut personil. Jadilah kendaraan APS3. Dari situlah awalnya sampai sekarang kami membuat kendaraan tempur militer," jelas Direktur Produk Manufaktur PT Pindad, Tri Hardjono, di Bandung, Selasa.
Saat ini, Pindad berhasil mengembangkan enam varian kendaraan tempur maupun angkut personil yang lazim dipakai personil TNI/Polri saat ini.
Inilah enam varian kendaraan tempur dan angkut personil yang mampu diproduksi PT Pindad
1. Panser Pindad Anoa 6x6 Armoured Vehicle Mortar
Kendaraan lapis baja yang satu ini mampu membawa hingga enam personil dan dilengkapi global positioning system (GPS0 dan alat navigasi lainnya. Peralatan dan monitor navigasi ini terletak dekat dengan kemudi. Dengan kemudi di sebelah kanan, kendaraan ini memiliki persenjataan pelontar mortir kaliber 81 milimeter yang dioperasikan secara manual.
Kendaraan ini bisa dipacu hingga kecepatan 80 kilometer per jam, mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk tiap 3 kilometer jarak yang ditempuh, dan jarak tempuh maksimum 600 kilometer.
Mesin yang dipakai adalah tipe 6 silinder dengan kekuatan 320 tenaga kuda. Sistem automatic telah diterapkan pada sistem transmisi, suspensi, hingga pengereman. Untuk harga, menurut seorang staf Pindad, rata-rata US$ 1 juta per unitnya. Namun itu sangat tergantung pada spesifikasi dan jumlah pesanan.
2. Panser Pindad 6x6 Anoa V.2
Spesifikasi panser yang satu ini mirip dengan versi pelontar mortar di atas. Bedanya, yang ini khusus untuk angkut personil, didesain sedemikian rupa hingga mampu mengangkut 13 penumpang. Di sisi persenjataan, panser ini membawa senjata kaliber 7,62 milimeter dan kaliber 12,7 milimeter.
3. Panser Pindad 6x6 Armoured Vehicle Recovery
Panser ini cocok digunakan untuk misi penanggulangan bencana alam maupun pasca bencana. Sistem teknikal panser ini mirip dengan dua panser di atas. Namun berbeda untuk kemampuan dan persenjataan yang dihilangkan di panser ini. Panser ini lebih tinggi sekitar 300 milimeter dibanding dua panser di atas, tapi hanya bisa membawa tiga penumpang saja.
Tapi jangan kaget karena ada hydraulic crane di bagian belakangnya, beserta sejumlah perlengkapan lain seperti 20 ton hydraulic jack, mesin chain saw, pemotong baja, hingga genset 2 KVA.
4. Kendaraan angkut personil ringan (APR1V1)
Kendaraan ini dirancang untuk meningkatkan performa prajurit infanteri dalam mengejar dan mendekati sasaran musuh. Dibuat dengan plat baja yang tahan tembakan, kendaraan ini dilengkapi senjata SMB 12,7 mm, AGL 40 mm dan SMS 7,62 mm.
Kendaraan yang mampu membawa 13 personil ini begitu lincahnya hingga mampu dipacu 100 km per jam di jalanan umum. Mesin yang digunakan adalah diesel empat silinder.
5. Kendaraan angkut personil ringan versi polisi (APR2V1)
Kendaraan ini dirancang untuk membantu kepolisian dalam memobilisasi pasukan pengamanan atau kebutuhan ambulans. Mobil ini dilengkapi dengan sembilan manhole yang berguna untuk mengintai sekaligus sembilan lubang tembak.
Memakai mesin diesel 4 silinder model NKR 66HD, kendaraan ini mampu membawa 12 personil dan dipacu hingga 120 km per jam. Dinding kendaraan ini dilapisi baja tahan peluru 5,56 mm dan 7,62 mm. Pindad menyatakan dasar rancangan kendaraan ini adalah kendaraan komersial sehingga memudahkan penyediaan suku cadang dan perawatan.
6. Kendaraan Anti-riot Water Cannon
Kendaraan ini cocok untuk menghalau demonstrasi maupun mendinginkan penonton konser musik di siang hari yang terik. Bisa membawa empat personil dengan 4.000 liter air dan jarak tembakan air hingga 50 meter, kendaraan ini mampu dipacu hingga 100 kilometer per jam dan membawa sejumlah perlengkapan seperti kamera dan recorder, busa antimolotov, gas air mata, hingga persenjataan suar.
Menurut Tri Hardjono, dalam program jangka panjang 2010-2015, Pindad akan mengembangkan kemampuan pembuatan Kendaraan Tempur Kanon Amfibi. Rencananya, prototipe dikeluarkan tahun 2012, dan langsung bekerja di tahun berikutnya untuk memenuhi permintaan TNI yang butuh peremajaan sejumlah kendaraan amfibinya. "Perkiraan harga Rp 35 miliar per unit. Kebetulan Marinir TNI AL meminta kami memenuhi kebutuhan tank amfibi mereka," kata Tri.
Bekerjasama dengan produsen senjata nasional lain, Pindad juga berencana mengembangkan sistem roket dan peluru kendali yang bisa dipasangkan pada kendaraan-kendaraan tempur itu.
Saat ini, khusus untuk panser 6x6, Pindad sudah mendapat order dari TNI dan Militer Malaysia yang berencana membeli 32 unit. "Dari kendaraan sejenis yang juga ditawarkan Korsel dan Prancis, Malaysia memilih produk kita. Mereka mau beli 32 unit," ujar dia.
Dari pengalaman Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan operasi militer di Aceh tahun 2000-an, tercatat sejumlah prajurit cedera. Uniknya, bukan karena kontak fisik atau kontak senjata dengan pemberontak, namun sedang berada di kendaraan tempur.
Buruknya kualitas kendaraan tempur maupun kendaraan angkut personel TNI di masa lalu menjadi salah satu faktor yang mengurangi tingkat keberhasilan operasi militer.
"Maka di tahun 2004, Panglima TNI saat itu, Pak Endriartono Sutarto, meminta kepada kami untuk mendesain dan membuat kendaraan tempur angkut personil. Jadilah kendaraan APS3. Dari situlah awalnya sampai sekarang kami membuat kendaraan tempur militer," jelas Direktur Produk Manufaktur PT Pindad, Tri Hardjono, di Bandung, Selasa.
Saat ini, Pindad berhasil mengembangkan enam varian kendaraan tempur maupun angkut personil yang lazim dipakai personil TNI/Polri saat ini.
Inilah enam varian kendaraan tempur dan angkut personil yang mampu diproduksi PT Pindad
1. Panser Pindad Anoa 6x6 Armoured Vehicle Mortar
Kendaraan lapis baja yang satu ini mampu membawa hingga enam personil dan dilengkapi global positioning system (GPS0 dan alat navigasi lainnya. Peralatan dan monitor navigasi ini terletak dekat dengan kemudi. Dengan kemudi di sebelah kanan, kendaraan ini memiliki persenjataan pelontar mortir kaliber 81 milimeter yang dioperasikan secara manual.
Kendaraan ini bisa dipacu hingga kecepatan 80 kilometer per jam, mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk tiap 3 kilometer jarak yang ditempuh, dan jarak tempuh maksimum 600 kilometer.
Mesin yang dipakai adalah tipe 6 silinder dengan kekuatan 320 tenaga kuda. Sistem automatic telah diterapkan pada sistem transmisi, suspensi, hingga pengereman. Untuk harga, menurut seorang staf Pindad, rata-rata US$ 1 juta per unitnya. Namun itu sangat tergantung pada spesifikasi dan jumlah pesanan.
2. Panser Pindad 6x6 Anoa V.2
Spesifikasi panser yang satu ini mirip dengan versi pelontar mortar di atas. Bedanya, yang ini khusus untuk angkut personil, didesain sedemikian rupa hingga mampu mengangkut 13 penumpang. Di sisi persenjataan, panser ini membawa senjata kaliber 7,62 milimeter dan kaliber 12,7 milimeter.
3. Panser Pindad 6x6 Armoured Vehicle Recovery
Panser ini cocok digunakan untuk misi penanggulangan bencana alam maupun pasca bencana. Sistem teknikal panser ini mirip dengan dua panser di atas. Namun berbeda untuk kemampuan dan persenjataan yang dihilangkan di panser ini. Panser ini lebih tinggi sekitar 300 milimeter dibanding dua panser di atas, tapi hanya bisa membawa tiga penumpang saja.
Tapi jangan kaget karena ada hydraulic crane di bagian belakangnya, beserta sejumlah perlengkapan lain seperti 20 ton hydraulic jack, mesin chain saw, pemotong baja, hingga genset 2 KVA.
4. Kendaraan angkut personil ringan (APR1V1)
Kendaraan ini dirancang untuk meningkatkan performa prajurit infanteri dalam mengejar dan mendekati sasaran musuh. Dibuat dengan plat baja yang tahan tembakan, kendaraan ini dilengkapi senjata SMB 12,7 mm, AGL 40 mm dan SMS 7,62 mm.
Kendaraan yang mampu membawa 13 personil ini begitu lincahnya hingga mampu dipacu 100 km per jam di jalanan umum. Mesin yang digunakan adalah diesel empat silinder.
5. Kendaraan angkut personil ringan versi polisi (APR2V1)
Kendaraan ini dirancang untuk membantu kepolisian dalam memobilisasi pasukan pengamanan atau kebutuhan ambulans. Mobil ini dilengkapi dengan sembilan manhole yang berguna untuk mengintai sekaligus sembilan lubang tembak.
Memakai mesin diesel 4 silinder model NKR 66HD, kendaraan ini mampu membawa 12 personil dan dipacu hingga 120 km per jam. Dinding kendaraan ini dilapisi baja tahan peluru 5,56 mm dan 7,62 mm. Pindad menyatakan dasar rancangan kendaraan ini adalah kendaraan komersial sehingga memudahkan penyediaan suku cadang dan perawatan.
6. Kendaraan Anti-riot Water Cannon
Kendaraan ini cocok untuk menghalau demonstrasi maupun mendinginkan penonton konser musik di siang hari yang terik. Bisa membawa empat personil dengan 4.000 liter air dan jarak tembakan air hingga 50 meter, kendaraan ini mampu dipacu hingga 100 kilometer per jam dan membawa sejumlah perlengkapan seperti kamera dan recorder, busa antimolotov, gas air mata, hingga persenjataan suar.
Menurut Tri Hardjono, dalam program jangka panjang 2010-2015, Pindad akan mengembangkan kemampuan pembuatan Kendaraan Tempur Kanon Amfibi. Rencananya, prototipe dikeluarkan tahun 2012, dan langsung bekerja di tahun berikutnya untuk memenuhi permintaan TNI yang butuh peremajaan sejumlah kendaraan amfibinya. "Perkiraan harga Rp 35 miliar per unit. Kebetulan Marinir TNI AL meminta kami memenuhi kebutuhan tank amfibi mereka," kata Tri.
Bekerjasama dengan produsen senjata nasional lain, Pindad juga berencana mengembangkan sistem roket dan peluru kendali yang bisa dipasangkan pada kendaraan-kendaraan tempur itu.
Saat ini, khusus untuk panser 6x6, Pindad sudah mendapat order dari TNI dan Militer Malaysia yang berencana membeli 32 unit. "Dari kendaraan sejenis yang juga ditawarkan Korsel dan Prancis, Malaysia memilih produk kita. Mereka mau beli 32 unit," ujar dia.
peta kekuatan militer
Peta Kekuatan Angkatan Udara Asia Tenggara
Di
Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang
membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-negara Kasawan Asia Tenggara.
Pada masa itu TNI AU memiliki sejumlah pesawat tempur dan bomber
strategis tercanggih di jamannya dan semuanya berasal dari Uni Soviet.
Ketika itu paling tidak AURI memiliki 25 unit pesawat bomber Tu-16KS-1, pesawat tempur Mig-15, Mig-17, Mig-19, Mig-21, pembom ringan Il-28 dan lain sebagainya. bukan saja dari sisi kelengkapan armada tempurnya saja AURI juga banyak memiliki pilot-pilot handal dan 'nekad'.
Seiring dengan bergantinya puncak kekuasaan, arah politik luar negeri RI dan pengarun AS terhadap perkembangan militer di Indonesia kian merubah haluan peralatan tempur TNI AU yang cenderung memakai peralatan militer dari blok barat seperti Amerika dan sekutunya, hal ini membuat armada tempur AURI rontok secara perlahan.
Dimasa Ordebaru kekuatan udara Indonesia banyak dilengkapi dengan produk dari blok barat dan sekutunya sebut saja pesawat tempur F-16, F-5, C-130 dari Amerika dan Hwak-200 dari Inggris telah menjadi tumpuan TNI AU pada masa orde baru bahkan hingga kini.
Saat konflik Timor-timor Indonesia dituduh telah melaggar HAM, hal ini menyebabkan pemberlakuan embargo dari tahun 1999 - 2005 oleh AS dan sekutunya terhadap peralatan militer Indonesia termasuk pesawat tempur TNI AU bahkan Inggris terang-terangan melarang penggunaan pesawat Hwak saat terjadi konflik di Aceh, hal ini membuat banyak peralatan militer RI harus di grounded. Kekuatan tempur pesawat TNI AU sangat terpukul kala itu bahkan bebepara pelanggaran batas wilayah juga terjadi sebut saja Australia pernah mengirimkan pesawat tempur F-18 diwilayah NKRI dan pesawat TNI AU tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah itu.
Kini TNI-AU tengah berbenah kembali untuk menjadi yang terkuat dikawasan Asia Tenggara, siap mempertahankan kedaulatan Negara dari berbagai gangguan dan pelanggaran udara dari negara tetangga.
Peta Kekuatan Angkatan Udara di Asia Tenggara
Pada bagian kali ini akan difokuskan pada inventory pesawat tempur dan juga rudal serta pesawat peringatan dini yang dimiliki negara kasawan Asia Tenggara. Untuk ketangguhan pilot dan paktor ‘man behind the Gun’ tidak akan dibahas.
Seiring dengan bergantinya puncak kekuasaan, arah politik luar negeri RI dan pengarun AS terhadap perkembangan militer di Indonesia kian merubah haluan peralatan tempur TNI AU yang cenderung memakai peralatan militer dari blok barat seperti Amerika dan sekutunya, hal ini membuat armada tempur AURI rontok secara perlahan.
Dimasa Ordebaru kekuatan udara Indonesia banyak dilengkapi dengan produk dari blok barat dan sekutunya sebut saja pesawat tempur F-16, F-5, C-130 dari Amerika dan Hwak-200 dari Inggris telah menjadi tumpuan TNI AU pada masa orde baru bahkan hingga kini.
Saat konflik Timor-timor Indonesia dituduh telah melaggar HAM, hal ini menyebabkan pemberlakuan embargo dari tahun 1999 - 2005 oleh AS dan sekutunya terhadap peralatan militer Indonesia termasuk pesawat tempur TNI AU bahkan Inggris terang-terangan melarang penggunaan pesawat Hwak saat terjadi konflik di Aceh, hal ini membuat banyak peralatan militer RI harus di grounded. Kekuatan tempur pesawat TNI AU sangat terpukul kala itu bahkan bebepara pelanggaran batas wilayah juga terjadi sebut saja Australia pernah mengirimkan pesawat tempur F-18 diwilayah NKRI dan pesawat TNI AU tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah itu.
Kini TNI-AU tengah berbenah kembali untuk menjadi yang terkuat dikawasan Asia Tenggara, siap mempertahankan kedaulatan Negara dari berbagai gangguan dan pelanggaran udara dari negara tetangga.
Peta Kekuatan Angkatan Udara di Asia Tenggara
Pada bagian kali ini akan difokuskan pada inventory pesawat tempur dan juga rudal serta pesawat peringatan dini yang dimiliki negara kasawan Asia Tenggara. Untuk ketangguhan pilot dan paktor ‘man behind the Gun’ tidak akan dibahas.
Kekuatan Udara Malaysia
Angkatan Udara Malaysia (Tentera Udara Diraja Malaysia/TUDM) didirikan pada tahun 1958 sebagai Tentera Udara Persekutuan Malaya. Kekuatan udara Malaysia cukup disegani dan di perhitungkan di kawasan ASEAN, saat ini TUDM mengoperasikan sebuah kombinasi unik yang menggabungkan beberapa jenis pesawat udara modern buatan Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia. berikut kekuatan udara Malaysia :
Multi Role Fighter
- 18 Su-30MKM Flanker-C
- 14 MiG-29N Fulcrum-A
- 2 MiG-29NUB Fulcrum-B
- 8 F/A-18D Hornet
- 8 F-5E Tiger II
- 3 F-5F Tiger II
- 18 Hawk Mk.208
- 2 RF-5E Tigereye
- 11Cessna 402B Utililiner
- A-400M
- C-130H Hercules
- C-130H-30 Hercules
- C-130T Hercules
- C-130MPHercules
- L-100-30 Hercules
- CN-235-220M
- Canadair Global Expres
- Dassault Falcon 900B
- Beech 200 Super King Air
- DHC-4A Caribou 1966 Canada
- 2 AS-61NS Sea King
- S-70A Black Hawk
- Mi-171Sh Hip-H
- 30 S-61A-4 Nuri
- 8 SA-316 Alouette III1
- A-109C Hirundo
- Bell 47G Sioux
- 10 Hawk Mk.108
- 7 MB-339AM
- 8 MB-339CD
- 37 PC-7 Turbo-Trainer
- 9 PC-7 MkII
- 20 MD3-610 Datwyler, AeroTiga
- SAL Bulldog 102
Kekuatan Udara Singapura
Angkatan Udara Republik Singapura berdiri sejak tahun 1968. Sejak awal kemerdekaanya Singapura menjalin hubungan militer dengan Israel dan Amerika Serikat tidak heran rasanya jika kini militer Singapura menjadi salahsatu kekuatan menakutkan di Asia Tenggara, ditambah lagi dengan kemampuan belanja militer yang sangat besar tiap tahunnya membuat militer negara ini semakin kuat. berikut kekuatan udara Singapura:
Multi Role Fighter
- 24 Boeing F-15SG Strike Eagle
- 22 F-16C Block 52
- 40 F-16D Block 52
- 36 Northrop F-5S
- 9 Northrop F-5T
- 10 C-130H-30 Hercules
- 4 Fokker 50UTL
- Mi-171Sh Hip-H
- 30 S-61A-4 Nuri
- 8 SA-316 Alouette III1
- A-109C Hirundo
- Bell 47G Sioux
- 19 Pilatus PC-21
- 18 ST Aerospace A-4SU/TA-4SU Super Skyhawk
- 5 Eurocopter EC-120 Colibri
- IAI Searcher Mk 2
- Elbit Hermes 450 UAV
- semoga bermanfaat artikel saya
- sumber
Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia
Rabu, 19 Desember 2012
20 militer terbaik
Berikut ini adalah 20 Angkatan bersenjata terbaik Versi Globalfirepower.com.
Untuk melihat kondisi terkini perkembangan kekuatan militer di dunia bisa anda lihat pada situs globalfirepower.com
| U.S.A. | ||
| Russia | ||
| China | ||
| India | ||
| Germany | ||
| France | ||
| Japan | ||
| Turkey | ||
| Brazil | ||
| U.K. |
| Italy | ||
| South Korea | ||
| Indonesia | ||
| Mexico | ||
| Canada | ||
| Iran | ||
| Egypt | ||
| North Korea | ||
| Spain | ||
| Pakistan |
Untuk melihat kondisi terkini perkembangan kekuatan militer di dunia bisa anda lihat pada situs globalfirepower.com
5 pasukan terbaik
1) Special Air Service (SAS), England
SAS
adalah resimen pasukan khusus dalam Angkatan Darat Inggris yang pernah
menjadi model bagi pasukan khusus dari negara-negara lain. SAS membentuk
bagian signifikan Pasukan Khusus Kerajaan Inggris Special Boat Service
(SBS), Special Reconnaissance Regiment (SRR), dan Pasukan Special
Support Group (SFSG).
Bela
dirinya dinamakan Gon-Ryu, sejenis karate. Alumninya banyak yang
menjadi mentor-mentor dan kontributor acara televisi, seperti Bear
Grylls (Survival Expert, Discovery Chanel), Ross Kemp di BBC Knowledge,
dan sebagainya.
Konon kalau sedang latihan perang gerilya, sisa kotoran mereka dibawa agar musuh tidak dapat mengendus jejaknya.
2) Israel Defence Forces (IDF), Israel
IDF
dibantu The Mossad (Hamossad leModi’in uleTafkidim Meyuchadim)
bertanggung jawab atas pengumpulan intelijen dan operasi-operasi rahasia
termasuk kegiatan paramiliter. Ini adalah salah satu entitas utama
dalam Komunitas Intelijen Israel, bersama dengan Aman (intelijen
militer) dan Shin Bet (keamanan internal). Peran dan fungsi yang sama
dengan Central Intelligence Agency (CIA) dan Secret Intelligence Service
(SIS). Direkturnya bertanggung jawab langsung kepada Perdana Menteri.
Beladirinya
dinamakan Krav Maga, mengandalkan kekuatan fisik dan teknik melumpuhkan
musuh yang efektif dan efisien. Pemuda-pemuda Palestina sering
dijadikan objek latihan, caranya dengan diangkat lalu tulang punggungnya
dihantamkan ke paha prajurit IDF atau Mossad hingga patah.
Moto
yang digunakan adalah, “Cegah serangan pertama, netralkan lawan,
buatlah mereka melihat mimpi buruk akan hal yang mereka perbuat.”
3) Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Indonesia
Kopassus
adalah pasukan khusus Angkatan Darat Indonesia. Sering digunakan untuk
melaksanakan misi operasi khusus bagi pemerintah Indonesia, baik
tindakan langsung seperti: konvensional perang dan sabotase, maupun
kontra-pemberontakan: kontra-terorisme dan pengumpulan intelijen.
Kopassus ini didirikan pada tanggal 16 April 1952.
Beladirinya dinamakan Merpati Putih. Alumni Kopassus banyak yang menjadi pasukan perdamaian dunia.
Dengan moto, “Berani, Benar, Berhasil” Kopassus telah menorehkan banyak prestasi, diantaranya :
- Kopasus juga juara pertama lomba sniper dalam pertemuan Pasukan Elite Asia Pasific Desember 2006 hanya dengan mengandalkan senjata buatan Pindad. SAS Australia berada pada peringkat kedua;
- Kopasus menempati urutan runner-up dari 35 peserta dalam hal keberhasilan dan kesuksesan operasi militer (intelijen - pergerakan - penyusupan - penindakan) pada pertemuan Elite Forces in Tactical, Deployment and Assault di Wina Austria. Nomor satunya Delta Force USA;
- Negara-negara Afrika utara dan barat sekarang memiliki acuan teknik pembentukan dan pelatihan pasukan elite mereka. 80% pelatih mereka dari perwira-perwira Kopasus;
- Pasukan Paspampres Kamboja adalah pasukan elit yang dilatih oleh Kopassus;
- Pada perang Vietnam, para tentara Vietkong meniru strategi RPKAD dalam berperang melawan Amerika Serikat yang mengakibatkan kekalahan Pasukan Amerika yang mempunyai persenjatan canggih dan lengkap. Strategi yang digunakan adalah Perang Gerilya. Sejak itu buku AH Nasution tentang Perang Gerilya menjadi buku acuan di Akademi Militer USA West Point.
4) Special Force Resimen (Spetsnaz), Rusia
Specnaz (bahasa Rusia: Войска специального назначения, (спецназ, pengucapan [spʲɪtsnas])
atau voyska spetsialnogo naznacheniya; adalah istilah umum untuk
“pasukan khusus” dalam bahasa Rusia. Pasukan khusus Rusia tersebut
secara khusus mengacu ke tiap elit atau unit Spetsnaz di bawah
subordinasi Dinas Keamanan Federal (FSB) atau Rusia Pasukan Internal
Departemen Dalam Negeri, dan unit dikontrol oleh dinas intelijen militer
GRU.
Beladirinya dinamakan Russian Sambo.
5) Groupe d’Intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN), Perancis
GIGN
adalah pasukan elit Perancis untuk tujuan kontra-terorisme dan
penyelamatan sandera. Mereka adalah bagian dari kekuatan militer yang
disebut Gendarmerie. Meski para anggotanya berstatus militer, mereka
juga dituntut melaksanakan tugas-tugas polisi di luar daerah.
Dengan
demikian unit GIGN ditingkatkan lebih dekat dengan tim SWAT daripada
unit militer murni seperti tentara Inggris SAS. Para operator dilatih
untuk mengikuti peraturan polisi dan mencakup negosiasi dan penyelidikan
spesialis.
Beladirinya dinamakan Savate.
sekian info dari saya semoga bermanfaat
sejarah taliban
Gerakan Taliban bermula pada tahun 1994, pada saat sebuah kelompok
kecil dari kalangan Talib (pelajar ilmu agama; dalam bahasa Afghan, kata
talib dijamakkan menjadi Taliban, dengan demikian kata taliban berarti
pelajar ilmu agama) dan Mulla Afghan di Kandahar melakukan pengusiran
terhadap para perampok yang biasa merampok kafilah (yang mengadakan
perjalanan) dan melakukan pemerkosaan kepada wanita di sekitar Kandahar.
Para Talib itu, yang dipimpin oleh Mulla Muhammad Umar berhasil
merampas senjata para perampok dan menemukan beberapa wanita yang
diculik dan sebagian lagi dibunuh setelah diperkosa. Sebagian perampok
itu berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman sesuai dengan syariat.
Sebagian dari gerombolan perampok melarikan diri dari Kandahar.
Kemudian, berkembanglah euforia dan semangat di kalangan penduduk
Kandahar, lantas mereka memecat gubernur Kandahar yang berada di bawah
pemerintahan Rabbani, karena ia tidak mampu menghadapi para perampok
itu. Mereka pun mengangkat Mulla Muhammad Umar sebagai amir mereka.
Mulla (Mulla adalah mahasiswa ilmu syariah yang berhenti dari sekolah
sebelum memperoleh gelar, sedangkan maulawi adalah yang telah berhasil
meraih gelar) akhirnya mengumumkan penerapan syariat Islam di Kandahar,
kawasan yang mereka kuasai. Tersebarlah berita keamanan yang terwujud di
kawasan Kandahar, sehingga berdatanganlah delegasi para Talib dan
penduduk kawasan utara dan barat yang bertetangga dengan Kandahar. Para
pelajar agama itu meminta mereka untuk memerintah dan menerapkan syariat
Islam di wilayah-wilayah mereka. Para Talib itu membantu mereka dalam
mengatur wilayah tersebut di bawah kekuasaan mereka dan dalam penerapan
syariat. Dengan demikian, Taliban telah menguasai sekitar seperlima
Afghanistan tanpa peperangan, akan tetapi karena keinginan penduduk
kawasan tersebut akan diterapkannya syariat Islam dan terciptanya
keamanan. Itulah awal mula gerakan ini. Dr. Sami Muhammad Shalih Dallal
melukiskan bagaimana gerakan Taliban sering meraih kemenangan ini tanpa
peperangan. Ia mengatakan:
“Dari rahim sekolah-sekolah agama di Kandahar, dengan fatwa para ulama di kawasan Mayuan, muncul Taliban pada hari jumat, 15 Muharram 1415 H bertepatan dengan 24 Juni 1994 M di medan konflik perubahan. Ia berawal dari beberapa belas penuntut ilmu agama yang dipimpin oleh Mulla Muhammad Umar, kemudian banyak penuntut ilmu yang bergabung dengan mereka, di mana kebanyakan mereka itu lulusan Universitas Haqqaniyah di Peshawar, Pakistan. Dalam sebuah pertemuan besar yang dihadiri oleh 1500 ulama Aghanistan, terpilihlah pimpinan dan perintis gerakan Taliban, Mulla Muhammad Umar sebagai Amirul Mukminin. Mulailah gerakan Taliban menaklukkan kawasan-kawasan Afghanistan, satu demi satu, bermula dari kawasan Ruzajan, dengan pasukan yang jumlahnya hanya sebanyak 313 orang, di mana kelak kekuasaannya meluas sedikit demi sedikit. Keadaan ini terus berlangsung hingga akhirnya ia menguasai mayoritas kawasan itu. Seluruh faksi yang semula saling bertempur sejak kekalahan Rusia pada tahun 1989 M berhasil dikalahkannya. Pada masa itu, Pakistan mendukung Taliban dan mempermudah gerakan para Talib ke Afghanistan untuk bergabung dengan Taliban. Pakistan juga membuka perbatasan untuk suplai logistik bagi Taliban. Karena kedudukan terhormat para ulama, maulawi, dan Talib di masyarakat Afghan, Taliban meraih kemajuan dengan menguasai kawasan-kawasan lain di utara dan timur. Saat itu, Rabbani, sebagai penguasa di Kabul belum mengumumkan sikapnya, sebagai taktiknya, karena ia mengetahui bahwa pasukan Hikmatyar-lah yang memisahkan wilayah kekuasaan mereka dari Kabul. Bahkan, ia menawarkan bantuan kepada mereka untuk menjadi gerakan agama yang menjalankan tugas untuk melakukan koreksi serta amar makruf dan nahi munkar. Akan tetapi Hikmatyar memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerah kepada Taliban. Terjadilah pertempuran di antara mereka di kawasan Ghazni, kemudian ke utara hingga kawasan Kabul, di mana wilayah kekuasaannya jatuh satu persatu tanpa peperangan atau dengan peperangan kecil, karena kebanyakan komandan dan faksi mujahidin, bahkan juga perampok, ragu untuk terjun berperang melawan para penuntut ilmu agama.
Beberapa faksi lain, seperti faksi Yunus Khalish dan pasukan Haqqani menyerahkan wilayah kekuasaan mereka kepada Taliban di Paktia dan Khost. Kebanyakan komandan Sayyaf juga enggan untuk berperang melawan para Talib itu. Mereka menyerahkan Nankarhar dan Jalalabad kepada Taliban, karena mereka melihat akhlak para Talib itu, serta tindakan mereka menerapkan syariat Islam, beramar makruf nahi munkar, mewujudkan stabilitas keamanan, memburu para perampok, dan mengamankan jalan. Kemudian, Taliban berhasil mencapai perbatasan Kabul. Mereka menghadap kepada Rabbani dengan sejumlah tuntutan, yang paling penting di antaranya adalah penerapan syariat Islam. Kemudian, Rabbani meminta mereka mengirimkan delegasi untuk berunding dengannya. Akan tetapi, Mas’ud, menteri pertahanannya, setelah berjanji kepada mereka untuk menyerahkan senjata, menghentikan peperangan, dan berdialog dengan mereka, justru mengkhianati mereka pada pagi hari berikutnya dan membunuh sejumlah qurra dan penghafal al-Quran yang menjadi delegasi dari para Talib itu. Disebutkan bahwa jumlah orang-orang yang dikhianati itu, yang dibunuh di dalam masjid mencapai hampir 250 talib. Akhirnya, Taliban menyerang Kabul, yang dalam waktu singkat berhasil dijatuhkan pada malam 26 September ’96, karena tidak adanya kepercayaan di antara dua faksi yang mempertahankannya, yaitu; kelompok Mas’ud dan kelompok Hikmatyar. Sebelum subuh, Taliban memasuki Kabul setelah terjadi pertempuran ringan dengan sebagian penjaganya dari kelompok pasukan Mas’ud, Rabbani, dan Sayyaf. Maka, faksi-faksi itu melarikan diri ke arah utara, untuk menghentikan peperangan di garis Gunung Siraj, pintu gerbang koridor Salink, dan kawasan utara. Saat itu, usia Taliban dihitung dari kemunculannya sekitar dua tahun. Kekuasaan Taliban berhenti di kawasan timur, selatan, barat, dan barat laut, hingga kawasan Herat. Sedangkan hampir seluruh kawasan utara yang meliputi sekitar 15% kawasan Afghanistan dengan ibukotanya Mazar-i Syarif masih belum dikuasai oleh Taliban.
Pada pertengahan tahun ’97, Taliban bergerak ke arah utara dan dalam sebuah gerakan cepat berhasil menguasai sebagian besar kawasan utara, dan jatuhlah ibukota Mazar-i Syarif ke tangan mereka. Saat itu seluruh dunia menyangka bahwa kekuasaan Afghanistan telah berada di tangan Taliban. Tetapi, sebagian milisi Uzbek yang semula mengadakan perjanjian damai dan bekerjasama dengan Taliban, berkhianat. Pengkhianatan ini menimbulkan pembantaian mengerikan yang menimpa pasukan mereka di utara, di mana korban pembantaian ini mencapai 10.000 hingga 15.000 pasukan Taliban, menurut angka-angka yang disebut, dalam pembantaian sadis, di mana kebanyakan dari mereka dikuburkan hidup-hidup dalam kuburan masal oleh milisi Uzbek Komunis di Mazar-i Syarif bersama dengan sekutu mereka dari golongan Syiah.
Maka, Taliban kembali bergerak ke utara dengan penuh waspada, lantas satu persatu wilayah utara jatuh ke tangah mereka sekali lagi. Maka, pasukan Dustum pun hancur dan ia melarikan diri ke Uzbekistan. Maka, tidak ada lagi kekuatan militer yang melawan mereka kecuali pasukan Mas’ud yang berdiam di sebuah lembah sempit yang terbentang dari Panshir hingga Gunung Siraj, kemudian ke Tasyarika, hingga ke pintu gerbang Kabul bagian utara, di mana di situ ia bertahan bersama pasukan pengikut Sayyaf. Taliban bergerak ke utara mengejar pasukan Mas’ud melalui jalan Ghurbind, tempat yang sewaktu-waktu bisa dijadikan jalan penyerangan bagi Mas’ud dan Sayyaf ke arah Kabul, dalam upaya menguasainya dan mengembalikan neraca kekuatan di Afghanistan, sekali lagi.
Serangan itu benar-benar terjadi ketika pasukan Taliban masih tersebar jauh dari ibukota Kabul, di mana pada saat itu, Kabul diselamatkan, setelah oleh karunia Allah, oleh sekelompok mujahidin Arab.
Pemerintahan Taliban telah mengumumkan penerapan syariat Islam di seluruh kawasan yang berada di bawah kekuasaannya dengan menjadikan Kabul yang dikuasainya pada 27-9-1996 sebagai ibukota dan basis gerakan politiknya dan menjadikan Kandahar sebagai tempat tinggal Amirul Mukminin dan basis gerakan legislasi dan organisasinya.
Dalam waktu singkat, Taliban telah menguasai hampir seluruh kawasan Afghanistan (kecuali sedikit kawasan utara yang telah kami singgung sebelumnya) dengan memproklamirkan tujuan-tujuannya, yang secara ringkas berupa penerapan syariat Islam secara total, penciptaan stabilitas dan keamanan di seluruh kawasan negeri Afghanistan, pemulihan bangunan, dan pembangunan infrastruktur di seluruh kawasan negeri Afghanistan.
Tak lama setelah itu, musuh-musuh Allah di seluruh dunia pun geger. Mereka memperlihatkan kedengkian mereka, membidikkan anak panah mereka, dengan harapan mereka bisa mengenai Taliban dalam satu pembunuhan atau paling tidak mempersempit ruang geraknya. Maka, mereka mulai melontarkan tuduhan-tuduhan sebagai berikut:
“Agen intelijen pusat Amerika terlibat sangat intens terhadap peroalan Afghanistan, sampai-sampai sekelompok stafnya telah menghabiskan waktu enam bulan untuk membuat laporan tentang penyimpangan seksual bagi para pemimpin Afghan serta pentingnya menggunakan penyimpangan seksual itu sebagai alat untuk menundukkan mereka! Sebagai contoh nyata, agen intelijen tersebut mensinyalir adanya perang hebat yang berlangsung selama beberapa bulan antara dua orang pemimpin yang kedua-duanya jatuh cinta kepada anak kecil yang ditemukan oleh salah seorang dari kedua pemimpin itu, lantas diculik oleh yang lain.”
Ya, Imperium Setan ini telah memproduksi sesuatu paling rendah yang ada pada diri manusia yaitu nafsu seks, bermain dengan dan di atasnya. Sesungguhnya, setiap orang memiliki titik kelemahan, jika kelemahan itu tidak ditemukan, Anda bisa menciptakannya dengan memberikan iming-iming dan menyesatkannya. Jika Anda tidak berhasil juga, Anda bisa mempublikasikan kelemahan itu agar kebohongan-kebohongan dan kedustaan-kedustaan mengenainya tersebar luas. (Sumber: Dr. Muhammad Abbaas, “Bukan… Tapi Perang terhadap Islam” (diterjemahkan oleh Ibnu Bukhori), Solo: Wacana Ilmiah Press, Cet. I, April 2004, hal. 236)
Dalam tuduhan-tuduhan ini, mereka telah mencampuradukkan antara kebenaran dan kebatilan. Kebanyakan tuduhan tersebut tidak memiliki dasar kebenaran sama sekali, melainkan semata-mata merupakan kebohongan murahan. Kebanyakan darinya bahkan merupakan mahkota yang berkilau yang dipasangkan di dahi Taliban.
Adapun pihak-pihak yang berada di belakang tuduhan-tuduhan ini adalah: Amerika Serikat, Uni Eropa, Republik Rusia, beberapa republik Islam yang merdeka setelah kejatuhan Uni Soviet, India, Yahudi di Palestina, sebagian besar negara Islam, PBB, kaum sekuleris di seluruh negara. Semua tuduhan ini dilontarkan melalui surat kabar, majalah, buku-buku, siaran radio dan televisi, internet, dan berbagai media informasi lainnya.
Seluruh pihak yang telah kami sebutkan tadi telah berhimpun untuk menjatuhkan pemerintahan Taliban, meski berapapun biaya yang diperlukan dan meskipun penderitaan yang dialami bangsa Afghanistan semakin parah.
Mereka semua menunjukkan dendam mereka dan berlindung di balik payung Perserikatan Bangsa-bangsa. Mereka mengepung penuh Afghanistan yang diperintah oleh Taliban. Mereka memasang pagar-pagar yang mengisolasi dan menyerangnya dari darat dan udara, agar mereka bisa membunuh bangsa Afghanistan dengan rasa lapar dan ketertindasan. Kemudian, sesudah itu mereka akan mengatakan: “Ia dibunuh dan ditindas oleh Taliban!”
Adapun dari dalam, mereka menyebarkan kelompok-kelompok misionaris yang menjelajahi sebagian besar kawasan Afghanistan dengan alasan untuk menyelamatkan rakyat Afghanistan yang secara sistematis telah dibuat lapar dan takut, kemudian mereka datang untuk menjadi juru selamat, seperti serigala yang berbulu domba.
Jumlah organisasi misionaris yang aktif hingga sekarang di Afghanistan dan diwarisi oleh Taliban dari masa-masa sebelumnya mencapai sekitar 240. Surat Kabar Frontie Post yang terbit di Peshawar dengan bahasa Inggris, pada edisi 10 Desmber 1997, mempublikasikan bahwa organisasi NGO Men telah berhasil mengkristenkan 100.000 rakyat Afghanistan selama 7 tahun (mulai tahun 1990 hingga 1997).
Taliban telah mengumumkan penerapan syariat Islam di seluruh bidang kehidupan. Mereka mengeluarkan beberapa keputusan menyangkut persoalan wanita dan perlindungannya dari penyimpangan. Mulla Muhammad Umar berkata: “Kita tidak anti pengajaran bagi wanita, tetapi kita ingin mengatur pengajaran kaum wanita dengan aturan-aturan syariat.”
Taliban juga telah mengeluarkan beberapa keputusan yang melarang penanaman, produksi, dan pemakan ganja di Afghanistan, di mana sepanjang sejarah, Afghanistan telah menjadi negara terkemuka pengekspor barang haram ini.
Ketika semua itu terjadi, maka semuanya menjadi rambu-rambu yang jelas menunjukkan hakikat gerakan Taliban, tujuan-tujuannya, dan target-targetnya serta sejauh mana tingkat kebenarannya. Gerakan ini telah mengajukan solusi bagi Afghanistan yang terkucil. Ia telah berhasil mewujudkan apa yang gagal diwujudkan oleh gerakan lain dan berdiri kukuh ketika yang lain surut ke belakang. Berbagai upaya iming-iming maupun penyesatan tidak mampu membalikkannya dari jalan yang telah digariskannya, ketika amirnya dengan tegas menyatakan—sebagai jawaban atas embargo, tekanan, dan tawar-menawar yang diajukan kepadanya: “Sesungguhnya prinsip-prinsip Islam mengenai pemerintahan Islam tidak bisa menerima kompromi atau tawar-menawar terhadapnya dengan apapun juga.”
Adalah mustahil untuk menjelaskan seluruh sepak terjang Taliban, sekalipun dengan menggunakan seluruh lembaran buku ini, oleh karena itu, penulis akan memberikan gambaran sepintas, barangkali ini bisa menghilangkan berbagai kebohongan yang diceritakan mengenainya.
Kita awali dengan kesaksian Mufti Mesir, Dr. Nashr Farid Washil, di mana beliau mengatakan:
“Ketika kita pergi ke sana, kita akan mendapati bahwa realitas Afghanistan berbeda sama sekali dari apa yang digambarkan dan disiarkan oleh media massa Barat tentang Taliban dengan berbagai pengekangan, pengungkungan wanita, dan perkebunan ganja. Kami semua, sebagai delegasi, semula memiliki kesan kuat di benak kami bahwa Taliban benar-benar telah mengangkat syiar Islam sebagai solusi, tetapi mereka kemudian menanam ganja untuk membiayai gerakan mereka. Media massa Barat menyiarkan bahwa mereka mengekang dan melarang kaum wanita dari aktivitas mengajar, mengemudi mobil, dan sebagainya, bahwa mereka begini dan begitu. Tapi, di sana terlihatlah fakta yang tak pernah terlihat itu, bahwa mereka tidak menanam ganja, melainkan membentuk kelompok-kelompok untuk memberantas pertanian ganja, bahkan benar-benar membakar perkebunannya. Mereka melarang ada satu pohon ganja pun dalam pemerintahan mereka!
Adapun kaum wanita, maka kami melihat mereka ada di jalan raya, di sepanjang jalan raya. Mereka mengatakan: bahwa apa yang dipublikasikan itu keliru. Yang benar adalah, ‘karena kurangnya sekolah dan gedung sekolah, disebabkan oleh kondisi pengajaran yang buruk di negeri kami’, maka kami mulai menyiasati keadaan, yaitu bahwa anak laki-laki, khususnya yang tertua akan menjadi penanggung jawab dan penting bagi keluarganya; oleh karena itu, kami mengutamakan saudara laki-laki paling besar daripada saudara-saudara lainnya, sekalipun mereka juga sama-sama laki-laki, agar mendapat tempat di sekolah. Maka laki-laki tertualah yang paling utama. Jadi, permasalahannya bukan perempuan atau laki-laki, melainkan keadaan telah mengatur aktivitas dan sikap kami. Jika keadaan pengajaran membaik, tentu setiap anak perempuan akan mendapat tempat seperti anak laki-laki.’
Sebenarnya, kami sangat terkejut dengan keadaan yang disiarkan secara bohong oleh media informasi Barat. Saya mengakui bahwa saya pribadi dulu mempercayai semua pemberitaan menyangkut Taliban, akan tetapi setelah melakukan kunjungan itu, seluruh delegasi tanpa terkecuali yakin tentang ketidakobjektifan media massa Barat dan upayanya untuk menyesatkan seluruh dunia, khususnya mengenai realitas Taliban dan Afghanistan.
Terus terang, saya juga menganggap kunjungan ini seluruhnya bernilai positif, karena dengan kunjungan ini kami mengerti sejauh mana kebohongan informasi-informasi yang dipublikasikan oleh media massa Barat.
Saya katakan: sudah waktunya negara-negara Islam untuk mulai mengakui pemerintahan Taliban. Ini merupakan pendapat delegasi Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan pendapat saya pribadi. Saya katakan, sudah waktunya kita memahami bahwa kebanyakan kekuatan politik internasional menghendaki kondisi menyedihkan ini, di mana kekuatan-kekuatan ini berupaya menciptakan perpecahan di antara saudara-saudara seagama. Karena itu, saya menyerukan kepada dunia Arab dan Islam untuk merevisi sikapnya terhadap pemerintah Taliban.”
sekian info dari saya semoga bermanfaat
sumber=unseen hand
“Dari rahim sekolah-sekolah agama di Kandahar, dengan fatwa para ulama di kawasan Mayuan, muncul Taliban pada hari jumat, 15 Muharram 1415 H bertepatan dengan 24 Juni 1994 M di medan konflik perubahan. Ia berawal dari beberapa belas penuntut ilmu agama yang dipimpin oleh Mulla Muhammad Umar, kemudian banyak penuntut ilmu yang bergabung dengan mereka, di mana kebanyakan mereka itu lulusan Universitas Haqqaniyah di Peshawar, Pakistan. Dalam sebuah pertemuan besar yang dihadiri oleh 1500 ulama Aghanistan, terpilihlah pimpinan dan perintis gerakan Taliban, Mulla Muhammad Umar sebagai Amirul Mukminin. Mulailah gerakan Taliban menaklukkan kawasan-kawasan Afghanistan, satu demi satu, bermula dari kawasan Ruzajan, dengan pasukan yang jumlahnya hanya sebanyak 313 orang, di mana kelak kekuasaannya meluas sedikit demi sedikit. Keadaan ini terus berlangsung hingga akhirnya ia menguasai mayoritas kawasan itu. Seluruh faksi yang semula saling bertempur sejak kekalahan Rusia pada tahun 1989 M berhasil dikalahkannya. Pada masa itu, Pakistan mendukung Taliban dan mempermudah gerakan para Talib ke Afghanistan untuk bergabung dengan Taliban. Pakistan juga membuka perbatasan untuk suplai logistik bagi Taliban. Karena kedudukan terhormat para ulama, maulawi, dan Talib di masyarakat Afghan, Taliban meraih kemajuan dengan menguasai kawasan-kawasan lain di utara dan timur. Saat itu, Rabbani, sebagai penguasa di Kabul belum mengumumkan sikapnya, sebagai taktiknya, karena ia mengetahui bahwa pasukan Hikmatyar-lah yang memisahkan wilayah kekuasaan mereka dari Kabul. Bahkan, ia menawarkan bantuan kepada mereka untuk menjadi gerakan agama yang menjalankan tugas untuk melakukan koreksi serta amar makruf dan nahi munkar. Akan tetapi Hikmatyar memerintahkan pasukannya untuk tidak menyerah kepada Taliban. Terjadilah pertempuran di antara mereka di kawasan Ghazni, kemudian ke utara hingga kawasan Kabul, di mana wilayah kekuasaannya jatuh satu persatu tanpa peperangan atau dengan peperangan kecil, karena kebanyakan komandan dan faksi mujahidin, bahkan juga perampok, ragu untuk terjun berperang melawan para penuntut ilmu agama.
Beberapa faksi lain, seperti faksi Yunus Khalish dan pasukan Haqqani menyerahkan wilayah kekuasaan mereka kepada Taliban di Paktia dan Khost. Kebanyakan komandan Sayyaf juga enggan untuk berperang melawan para Talib itu. Mereka menyerahkan Nankarhar dan Jalalabad kepada Taliban, karena mereka melihat akhlak para Talib itu, serta tindakan mereka menerapkan syariat Islam, beramar makruf nahi munkar, mewujudkan stabilitas keamanan, memburu para perampok, dan mengamankan jalan. Kemudian, Taliban berhasil mencapai perbatasan Kabul. Mereka menghadap kepada Rabbani dengan sejumlah tuntutan, yang paling penting di antaranya adalah penerapan syariat Islam. Kemudian, Rabbani meminta mereka mengirimkan delegasi untuk berunding dengannya. Akan tetapi, Mas’ud, menteri pertahanannya, setelah berjanji kepada mereka untuk menyerahkan senjata, menghentikan peperangan, dan berdialog dengan mereka, justru mengkhianati mereka pada pagi hari berikutnya dan membunuh sejumlah qurra dan penghafal al-Quran yang menjadi delegasi dari para Talib itu. Disebutkan bahwa jumlah orang-orang yang dikhianati itu, yang dibunuh di dalam masjid mencapai hampir 250 talib. Akhirnya, Taliban menyerang Kabul, yang dalam waktu singkat berhasil dijatuhkan pada malam 26 September ’96, karena tidak adanya kepercayaan di antara dua faksi yang mempertahankannya, yaitu; kelompok Mas’ud dan kelompok Hikmatyar. Sebelum subuh, Taliban memasuki Kabul setelah terjadi pertempuran ringan dengan sebagian penjaganya dari kelompok pasukan Mas’ud, Rabbani, dan Sayyaf. Maka, faksi-faksi itu melarikan diri ke arah utara, untuk menghentikan peperangan di garis Gunung Siraj, pintu gerbang koridor Salink, dan kawasan utara. Saat itu, usia Taliban dihitung dari kemunculannya sekitar dua tahun. Kekuasaan Taliban berhenti di kawasan timur, selatan, barat, dan barat laut, hingga kawasan Herat. Sedangkan hampir seluruh kawasan utara yang meliputi sekitar 15% kawasan Afghanistan dengan ibukotanya Mazar-i Syarif masih belum dikuasai oleh Taliban.
Pada pertengahan tahun ’97, Taliban bergerak ke arah utara dan dalam sebuah gerakan cepat berhasil menguasai sebagian besar kawasan utara, dan jatuhlah ibukota Mazar-i Syarif ke tangan mereka. Saat itu seluruh dunia menyangka bahwa kekuasaan Afghanistan telah berada di tangan Taliban. Tetapi, sebagian milisi Uzbek yang semula mengadakan perjanjian damai dan bekerjasama dengan Taliban, berkhianat. Pengkhianatan ini menimbulkan pembantaian mengerikan yang menimpa pasukan mereka di utara, di mana korban pembantaian ini mencapai 10.000 hingga 15.000 pasukan Taliban, menurut angka-angka yang disebut, dalam pembantaian sadis, di mana kebanyakan dari mereka dikuburkan hidup-hidup dalam kuburan masal oleh milisi Uzbek Komunis di Mazar-i Syarif bersama dengan sekutu mereka dari golongan Syiah.
Maka, Taliban kembali bergerak ke utara dengan penuh waspada, lantas satu persatu wilayah utara jatuh ke tangah mereka sekali lagi. Maka, pasukan Dustum pun hancur dan ia melarikan diri ke Uzbekistan. Maka, tidak ada lagi kekuatan militer yang melawan mereka kecuali pasukan Mas’ud yang berdiam di sebuah lembah sempit yang terbentang dari Panshir hingga Gunung Siraj, kemudian ke Tasyarika, hingga ke pintu gerbang Kabul bagian utara, di mana di situ ia bertahan bersama pasukan pengikut Sayyaf. Taliban bergerak ke utara mengejar pasukan Mas’ud melalui jalan Ghurbind, tempat yang sewaktu-waktu bisa dijadikan jalan penyerangan bagi Mas’ud dan Sayyaf ke arah Kabul, dalam upaya menguasainya dan mengembalikan neraca kekuatan di Afghanistan, sekali lagi.
Serangan itu benar-benar terjadi ketika pasukan Taliban masih tersebar jauh dari ibukota Kabul, di mana pada saat itu, Kabul diselamatkan, setelah oleh karunia Allah, oleh sekelompok mujahidin Arab.
Pemerintahan Taliban telah mengumumkan penerapan syariat Islam di seluruh kawasan yang berada di bawah kekuasaannya dengan menjadikan Kabul yang dikuasainya pada 27-9-1996 sebagai ibukota dan basis gerakan politiknya dan menjadikan Kandahar sebagai tempat tinggal Amirul Mukminin dan basis gerakan legislasi dan organisasinya.
Dalam waktu singkat, Taliban telah menguasai hampir seluruh kawasan Afghanistan (kecuali sedikit kawasan utara yang telah kami singgung sebelumnya) dengan memproklamirkan tujuan-tujuannya, yang secara ringkas berupa penerapan syariat Islam secara total, penciptaan stabilitas dan keamanan di seluruh kawasan negeri Afghanistan, pemulihan bangunan, dan pembangunan infrastruktur di seluruh kawasan negeri Afghanistan.
Tak lama setelah itu, musuh-musuh Allah di seluruh dunia pun geger. Mereka memperlihatkan kedengkian mereka, membidikkan anak panah mereka, dengan harapan mereka bisa mengenai Taliban dalam satu pembunuhan atau paling tidak mempersempit ruang geraknya. Maka, mereka mulai melontarkan tuduhan-tuduhan sebagai berikut:
- Taliban telah membawa Afghanistan dari cahaya peradaban yang gemerlap kepada apa yang mereka sebut sebagai kegelapan syariat Islam.
- Melarang wanita dari kegiatan belajar dan mengajar serta menutup pintu-pintu rumah untuk menghalangi para wanita keluar dari rumah menuju sekolah dan universitas.
- Melarang kaum wanita bekerja atau berkarir.
- Mengharuskan kaum wanita mengenakan hijab.
- Melarang minuman keras di seluruh kawasan Afghanistan.
- Melarang musik dan lagu di panggung maupun di tempat-tempat umum.
- Melindungi para teroris dan melatih kelompok-kelompok mujahidin.
- Menanam ganja dan mengekspornya ke seluruh dunia.
- Tidak mematuhi undang-undang internasional dan konvensi-konvensi antar negara.
- Membela kasus-kasus keislaman, khususnya intifadah di Al-Aqsha, Palestina.
“Agen intelijen pusat Amerika terlibat sangat intens terhadap peroalan Afghanistan, sampai-sampai sekelompok stafnya telah menghabiskan waktu enam bulan untuk membuat laporan tentang penyimpangan seksual bagi para pemimpin Afghan serta pentingnya menggunakan penyimpangan seksual itu sebagai alat untuk menundukkan mereka! Sebagai contoh nyata, agen intelijen tersebut mensinyalir adanya perang hebat yang berlangsung selama beberapa bulan antara dua orang pemimpin yang kedua-duanya jatuh cinta kepada anak kecil yang ditemukan oleh salah seorang dari kedua pemimpin itu, lantas diculik oleh yang lain.”
Ya, Imperium Setan ini telah memproduksi sesuatu paling rendah yang ada pada diri manusia yaitu nafsu seks, bermain dengan dan di atasnya. Sesungguhnya, setiap orang memiliki titik kelemahan, jika kelemahan itu tidak ditemukan, Anda bisa menciptakannya dengan memberikan iming-iming dan menyesatkannya. Jika Anda tidak berhasil juga, Anda bisa mempublikasikan kelemahan itu agar kebohongan-kebohongan dan kedustaan-kedustaan mengenainya tersebar luas. (Sumber: Dr. Muhammad Abbaas, “Bukan… Tapi Perang terhadap Islam” (diterjemahkan oleh Ibnu Bukhori), Solo: Wacana Ilmiah Press, Cet. I, April 2004, hal. 236)
Dalam tuduhan-tuduhan ini, mereka telah mencampuradukkan antara kebenaran dan kebatilan. Kebanyakan tuduhan tersebut tidak memiliki dasar kebenaran sama sekali, melainkan semata-mata merupakan kebohongan murahan. Kebanyakan darinya bahkan merupakan mahkota yang berkilau yang dipasangkan di dahi Taliban.
Adapun pihak-pihak yang berada di belakang tuduhan-tuduhan ini adalah: Amerika Serikat, Uni Eropa, Republik Rusia, beberapa republik Islam yang merdeka setelah kejatuhan Uni Soviet, India, Yahudi di Palestina, sebagian besar negara Islam, PBB, kaum sekuleris di seluruh negara. Semua tuduhan ini dilontarkan melalui surat kabar, majalah, buku-buku, siaran radio dan televisi, internet, dan berbagai media informasi lainnya.
Seluruh pihak yang telah kami sebutkan tadi telah berhimpun untuk menjatuhkan pemerintahan Taliban, meski berapapun biaya yang diperlukan dan meskipun penderitaan yang dialami bangsa Afghanistan semakin parah.
Mereka semua menunjukkan dendam mereka dan berlindung di balik payung Perserikatan Bangsa-bangsa. Mereka mengepung penuh Afghanistan yang diperintah oleh Taliban. Mereka memasang pagar-pagar yang mengisolasi dan menyerangnya dari darat dan udara, agar mereka bisa membunuh bangsa Afghanistan dengan rasa lapar dan ketertindasan. Kemudian, sesudah itu mereka akan mengatakan: “Ia dibunuh dan ditindas oleh Taliban!”
Adapun dari dalam, mereka menyebarkan kelompok-kelompok misionaris yang menjelajahi sebagian besar kawasan Afghanistan dengan alasan untuk menyelamatkan rakyat Afghanistan yang secara sistematis telah dibuat lapar dan takut, kemudian mereka datang untuk menjadi juru selamat, seperti serigala yang berbulu domba.
Jumlah organisasi misionaris yang aktif hingga sekarang di Afghanistan dan diwarisi oleh Taliban dari masa-masa sebelumnya mencapai sekitar 240. Surat Kabar Frontie Post yang terbit di Peshawar dengan bahasa Inggris, pada edisi 10 Desmber 1997, mempublikasikan bahwa organisasi NGO Men telah berhasil mengkristenkan 100.000 rakyat Afghanistan selama 7 tahun (mulai tahun 1990 hingga 1997).
Taliban telah mengumumkan penerapan syariat Islam di seluruh bidang kehidupan. Mereka mengeluarkan beberapa keputusan menyangkut persoalan wanita dan perlindungannya dari penyimpangan. Mulla Muhammad Umar berkata: “Kita tidak anti pengajaran bagi wanita, tetapi kita ingin mengatur pengajaran kaum wanita dengan aturan-aturan syariat.”
Taliban juga telah mengeluarkan beberapa keputusan yang melarang penanaman, produksi, dan pemakan ganja di Afghanistan, di mana sepanjang sejarah, Afghanistan telah menjadi negara terkemuka pengekspor barang haram ini.
Ketika semua itu terjadi, maka semuanya menjadi rambu-rambu yang jelas menunjukkan hakikat gerakan Taliban, tujuan-tujuannya, dan target-targetnya serta sejauh mana tingkat kebenarannya. Gerakan ini telah mengajukan solusi bagi Afghanistan yang terkucil. Ia telah berhasil mewujudkan apa yang gagal diwujudkan oleh gerakan lain dan berdiri kukuh ketika yang lain surut ke belakang. Berbagai upaya iming-iming maupun penyesatan tidak mampu membalikkannya dari jalan yang telah digariskannya, ketika amirnya dengan tegas menyatakan—sebagai jawaban atas embargo, tekanan, dan tawar-menawar yang diajukan kepadanya: “Sesungguhnya prinsip-prinsip Islam mengenai pemerintahan Islam tidak bisa menerima kompromi atau tawar-menawar terhadapnya dengan apapun juga.”
Adalah mustahil untuk menjelaskan seluruh sepak terjang Taliban, sekalipun dengan menggunakan seluruh lembaran buku ini, oleh karena itu, penulis akan memberikan gambaran sepintas, barangkali ini bisa menghilangkan berbagai kebohongan yang diceritakan mengenainya.
Kita awali dengan kesaksian Mufti Mesir, Dr. Nashr Farid Washil, di mana beliau mengatakan:
“Ketika kita pergi ke sana, kita akan mendapati bahwa realitas Afghanistan berbeda sama sekali dari apa yang digambarkan dan disiarkan oleh media massa Barat tentang Taliban dengan berbagai pengekangan, pengungkungan wanita, dan perkebunan ganja. Kami semua, sebagai delegasi, semula memiliki kesan kuat di benak kami bahwa Taliban benar-benar telah mengangkat syiar Islam sebagai solusi, tetapi mereka kemudian menanam ganja untuk membiayai gerakan mereka. Media massa Barat menyiarkan bahwa mereka mengekang dan melarang kaum wanita dari aktivitas mengajar, mengemudi mobil, dan sebagainya, bahwa mereka begini dan begitu. Tapi, di sana terlihatlah fakta yang tak pernah terlihat itu, bahwa mereka tidak menanam ganja, melainkan membentuk kelompok-kelompok untuk memberantas pertanian ganja, bahkan benar-benar membakar perkebunannya. Mereka melarang ada satu pohon ganja pun dalam pemerintahan mereka!
Adapun kaum wanita, maka kami melihat mereka ada di jalan raya, di sepanjang jalan raya. Mereka mengatakan: bahwa apa yang dipublikasikan itu keliru. Yang benar adalah, ‘karena kurangnya sekolah dan gedung sekolah, disebabkan oleh kondisi pengajaran yang buruk di negeri kami’, maka kami mulai menyiasati keadaan, yaitu bahwa anak laki-laki, khususnya yang tertua akan menjadi penanggung jawab dan penting bagi keluarganya; oleh karena itu, kami mengutamakan saudara laki-laki paling besar daripada saudara-saudara lainnya, sekalipun mereka juga sama-sama laki-laki, agar mendapat tempat di sekolah. Maka laki-laki tertualah yang paling utama. Jadi, permasalahannya bukan perempuan atau laki-laki, melainkan keadaan telah mengatur aktivitas dan sikap kami. Jika keadaan pengajaran membaik, tentu setiap anak perempuan akan mendapat tempat seperti anak laki-laki.’
Sebenarnya, kami sangat terkejut dengan keadaan yang disiarkan secara bohong oleh media informasi Barat. Saya mengakui bahwa saya pribadi dulu mempercayai semua pemberitaan menyangkut Taliban, akan tetapi setelah melakukan kunjungan itu, seluruh delegasi tanpa terkecuali yakin tentang ketidakobjektifan media massa Barat dan upayanya untuk menyesatkan seluruh dunia, khususnya mengenai realitas Taliban dan Afghanistan.
Terus terang, saya juga menganggap kunjungan ini seluruhnya bernilai positif, karena dengan kunjungan ini kami mengerti sejauh mana kebohongan informasi-informasi yang dipublikasikan oleh media massa Barat.
Saya katakan: sudah waktunya negara-negara Islam untuk mulai mengakui pemerintahan Taliban. Ini merupakan pendapat delegasi Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan pendapat saya pribadi. Saya katakan, sudah waktunya kita memahami bahwa kebanyakan kekuatan politik internasional menghendaki kondisi menyedihkan ini, di mana kekuatan-kekuatan ini berupaya menciptakan perpecahan di antara saudara-saudara seagama. Karena itu, saya menyerukan kepada dunia Arab dan Islam untuk merevisi sikapnya terhadap pemerintah Taliban.”
sekian info dari saya semoga bermanfaat
sumber=unseen hand
Selasa, 18 Desember 2012
Sejarah TNI AL
|
|||
sumber = lantamal III jakarta
Langganan:
Postingan (Atom)