Translate

Senin, 24 Desember 2012

sejarah denjaka



denjaka-logo.jpg
denjaka_patch.jpg
Detasemen Jala Mengkara
Menelusuri sejarah Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), bermula pada 4 Nopember 1982, ketika KSAL membentuk organisasi tugas dengan nama Pasukan Khusus AL (Pasusla). Keberadaan Pasusla didesak oleh kebutuhan akan adanya pasukan khusus TNI AL guna menanggulangi segala bentuk ancaman aspek laut. Seperti terorisme, sabotase, dan ancaman lainnya.
Pada tahap pertama, direkrut 70 personel dari Intai Amfibi (Taifib) dan Pasukan Katak (Paska). Komando dan pengendalian pembinaan di bawah Panglima Armada Barat dengan asistensi Komandan Korps Marinir. KSAL bertindak selaku pengendali operasional. Markas ditetapkan di Mako Armabar.
Melihat perkembangan dan kebutuhan satuan khusus ini, KSAL menyurati Panglima TNI yang isinya berkisar keinginan membentuk Detasemen Jala Mangkara. Panglima ABRI menyetujui dan sejak itu (13-11-1984), Denjaka menjadi satuan Antiteror Aspek Laut. Merunut keputusan KSAL, Denjaka adalah komando pelaksana Kormar yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kemampuan dan kekuatan dalam rangka melaksanakan operasi antiteror, antisabotase, dan klandesten aspek laut atas perintah Panglima TNI.
Pola rekrutmen Denjaka dimulai sejak pendidikan para dan komando. Selangkah sebelum masuk ke Denjaka, prajurit terpilih mesti sudah berkualifikasi Intai Amfibi. Dalam menjalankan aksinya, satuan khusus ini dapat digerakkan menuju sasaran baik lewat permukaan/bawah laut maupun lewat udara. TNI AL masih memiliki satu pasukan khusus lagi, yaitu Komando Pasukan Katak (Kopaska). Kedua satuan pernah beberapa kali melakukan latihan gabungan dengan US Navy SEAL.
The history of Jala Mengkara Detachment (Denjaka) started on November 4, 1982 when the Indonesian Navy Chief of Staff formed a unit called Navy Special Forces (Pasusla). The existence of Pasusla was urgently needed to counter the terrorism activities in the sea.
In the initial phase, 70 personnels from Amphibious Reconnaissance Unit and Underwater Special Unit were recruited to form Pasusla. The trainings for this new unit was under the command of Western Fleet commander with the assistance from the Marine Corps commander. The Navy chief of staff was the operational commander for Pasusla. Western Fleet Command Headquarter became the units base.
Upon further development of this unit, Navy chief of staff requested Indonesian Armed Forces commander to form Denjaka. The armed forces commander agreed to this request and since then Denjaka became the Naval Anti-Terror Unit. According to Navy chief of staff direction, Denjaka is a Marines special unit that has the responsibilities to be capable to conduct anti-terror, anti-sabotages, and naval clandestine operations under direct command of armed forces commander.
Denjaka recruitment process started after the conclusion of Para and Commando trainings. Before enrolling in Denjaka training, the troop must have been qualified to become an amphibious surveillance unit member. In its operation, this special forces unit must be able to reach the operational target via sea, underwater, or airborne. This unit has been conducting several joint-practices with the US Navy SEAL teams.
denjakarescuetrain1.jpg
Hostage rescue operation training.
denjakawalltrain1.jpg
Training to attack using ropes on high walls.
denjaka_stairs.jpg
denjaka_weapon1.jpg
denjaka_weapon2.jpg

denjaka-sniper1.jpg

Minggu, 23 Desember 2012

varian pindad


Pindad juga berencana mengembangkan sistem roket dan peluru kendali yang bisa dipasangkan pada kendaraan-kendaraan tempur itu.

Dari pengalaman Tentara Nasional Indonesia (TNI) melaksanakan operasi militer di Aceh tahun 2000-an, tercatat sejumlah prajurit cedera. Uniknya, bukan karena kontak fisik atau kontak senjata dengan pemberontak, namun sedang berada di kendaraan tempur.

Buruknya kualitas kendaraan tempur maupun kendaraan angkut personel TNI di masa lalu menjadi salah satu faktor yang mengurangi tingkat keberhasilan operasi militer.

"Maka di tahun 2004, Panglima TNI saat itu, Pak Endriartono Sutarto, meminta kepada kami untuk mendesain dan membuat kendaraan tempur angkut personil. Jadilah kendaraan APS3. Dari situlah awalnya sampai sekarang kami membuat kendaraan tempur militer," jelas Direktur Produk Manufaktur PT Pindad, Tri Hardjono, di Bandung, Selasa.

Saat ini, Pindad berhasil mengembangkan enam varian kendaraan tempur maupun angkut personil yang lazim dipakai personil TNI/Polri saat ini.

Inilah enam varian kendaraan tempur dan angkut personil yang mampu diproduksi PT Pindad

1. Panser Pindad Anoa 6x6 Armoured Vehicle Mortar

Kendaraan lapis baja yang satu ini mampu membawa hingga enam personil dan dilengkapi global positioning system (GPS0 dan alat navigasi lainnya. Peralatan dan monitor navigasi ini terletak dekat dengan kemudi. Dengan kemudi di sebelah kanan, kendaraan ini memiliki persenjataan pelontar mortir kaliber 81 milimeter yang dioperasikan secara manual.

Kendaraan ini bisa dipacu hingga kecepatan 80 kilometer per jam, mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk tiap 3 kilometer jarak yang ditempuh, dan jarak tempuh maksimum 600 kilometer.

Mesin yang dipakai adalah tipe 6 silinder dengan kekuatan 320 tenaga kuda. Sistem automatic telah diterapkan pada sistem transmisi, suspensi, hingga pengereman. Untuk harga, menurut seorang staf Pindad, rata-rata US$ 1 juta per unitnya. Namun itu sangat tergantung pada spesifikasi dan jumlah pesanan.

2. Panser Pindad 6x6 Anoa V.2

Spesifikasi panser yang satu ini mirip dengan versi pelontar mortar di atas. Bedanya, yang ini khusus untuk angkut personil, didesain sedemikian rupa hingga mampu mengangkut 13 penumpang. Di sisi persenjataan, panser ini membawa senjata kaliber 7,62 milimeter dan kaliber 12,7 milimeter.

3. Panser Pindad 6x6 Armoured Vehicle Recovery

Panser ini cocok digunakan untuk misi penanggulangan bencana alam maupun pasca bencana. Sistem teknikal panser ini mirip dengan dua panser di atas. Namun berbeda untuk kemampuan dan persenjataan yang dihilangkan di panser ini. Panser ini lebih tinggi sekitar 300 milimeter dibanding dua panser di atas, tapi hanya bisa membawa tiga penumpang saja.

Tapi jangan kaget karena ada hydraulic crane di bagian belakangnya, beserta sejumlah perlengkapan lain seperti 20 ton hydraulic jack, mesin chain saw, pemotong baja, hingga genset 2 KVA.

4. Kendaraan angkut personil ringan (APR1V1)

Kendaraan ini dirancang untuk meningkatkan performa prajurit infanteri dalam mengejar dan mendekati sasaran musuh. Dibuat dengan plat baja yang tahan tembakan, kendaraan ini dilengkapi senjata SMB 12,7 mm, AGL 40 mm dan SMS 7,62 mm.

Kendaraan yang mampu membawa 13 personil ini begitu lincahnya hingga mampu dipacu 100 km per jam di jalanan umum. Mesin yang digunakan adalah diesel empat silinder.

5. Kendaraan angkut personil ringan versi polisi (APR2V1)

Kendaraan ini dirancang untuk membantu kepolisian dalam memobilisasi pasukan pengamanan atau kebutuhan ambulans. Mobil ini dilengkapi dengan sembilan manhole yang berguna untuk mengintai sekaligus sembilan lubang tembak.

Memakai mesin diesel 4 silinder model NKR 66HD, kendaraan ini mampu membawa 12 personil dan dipacu hingga 120 km per jam. Dinding kendaraan ini dilapisi baja tahan peluru 5,56 mm dan 7,62 mm. Pindad menyatakan dasar rancangan kendaraan ini adalah kendaraan komersial sehingga memudahkan penyediaan suku cadang dan perawatan.

6. Kendaraan Anti-riot Water Cannon

Kendaraan ini cocok untuk menghalau demonstrasi maupun mendinginkan penonton konser musik di siang hari yang terik. Bisa membawa empat personil dengan 4.000 liter air dan jarak tembakan air hingga 50 meter, kendaraan ini mampu dipacu hingga 100 kilometer per jam dan membawa sejumlah perlengkapan seperti kamera dan recorder, busa antimolotov, gas air mata, hingga persenjataan suar.


Menurut Tri Hardjono, dalam program jangka panjang 2010-2015, Pindad akan mengembangkan kemampuan pembuatan Kendaraan Tempur Kanon Amfibi. Rencananya, prototipe dikeluarkan tahun 2012, dan langsung bekerja di tahun berikutnya untuk memenuhi permintaan TNI yang butuh peremajaan sejumlah kendaraan amfibinya. "Perkiraan harga Rp 35 miliar per unit. Kebetulan Marinir TNI AL meminta kami memenuhi kebutuhan tank amfibi mereka," kata Tri.

Bekerjasama dengan produsen senjata nasional lain, Pindad juga berencana mengembangkan sistem roket dan peluru kendali yang bisa dipasangkan pada kendaraan-kendaraan tempur itu.

Saat ini, khusus untuk panser 6x6, Pindad sudah mendapat order dari TNI dan Militer Malaysia yang berencana membeli 32 unit. "Dari kendaraan sejenis yang juga ditawarkan Korsel dan Prancis, Malaysia memilih produk kita. Mereka mau beli 32 unit," ujar dia.

peta kekuatan militer

Peta Kekuatan Angkatan Udara Asia Tenggara

Di Era tahun 60an TNI AU/AURI saat itu pernah memiliki kekuatan udara yang membuat banyak negara menjadi ‘ketar ketir’, khususnya negara-negara Kasawan Asia Tenggara. Pada masa itu TNI AU memiliki sejumlah pesawat tempur dan bomber strategis tercanggih di jamannya dan semuanya berasal dari Uni Soviet. Ketika itu paling tidak AURI memiliki 25 unit pesawat bomber Tu-16KS-1, pesawat tempur Mig-15, Mig-17, Mig-19, Mig-21, pembom ringan Il-28 dan lain sebagainya. bukan saja dari sisi kelengkapan armada tempurnya saja AURI juga banyak memiliki pilot-pilot handal dan 'nekad'.
 

 
Seiring dengan bergantinya puncak kekuasaan, arah politik luar negeri RI dan pengarun AS terhadap perkembangan militer di Indonesia kian merubah haluan peralatan tempur TNI AU yang cenderung memakai peralatan militer dari blok barat seperti Amerika dan sekutunya, hal ini membuat armada tempur AURI rontok secara perlahan.

Dimasa Ordebaru kekuatan udara Indonesia banyak dilengkapi dengan produk dari blok barat dan sekutunya sebut saja pesawat tempur F-16, F-5, C-130 dari Amerika dan Hwak-200 dari Inggris telah menjadi tumpuan TNI AU pada masa orde baru bahkan hingga kini. 


Saat konflik Timor-timor Indonesia dituduh telah melaggar HAM, hal ini menyebabkan pemberlakuan embargo dari tahun 1999 - 2005 oleh AS dan sekutunya terhadap peralatan militer Indonesia termasuk pesawat tempur TNI AU bahkan Inggris terang-terangan melarang penggunaan pesawat Hwak saat terjadi konflik di Aceh, hal ini membuat banyak peralatan militer RI harus di grounded. Kekuatan tempur pesawat TNI AU sangat terpukul kala itu bahkan bebepara pelanggaran batas wilayah juga terjadi sebut saja Australia pernah mengirimkan pesawat tempur F-18 diwilayah NKRI dan pesawat TNI AU tidak dapat berbuat banyak untuk mencegah itu.

Kini TNI-AU tengah berbenah kembali untuk menjadi yang terkuat dikawasan Asia Tenggara, siap mempertahankan kedaulatan Negara dari berbagai gangguan dan pelanggaran udara dari negara tetangga.

Peta Kekuatan Angkatan Udara di Asia Tenggara

Pada bagian kali ini akan difokuskan pada inventory pesawat tempur dan juga rudal serta pesawat peringatan dini yang dimiliki negara kasawan Asia Tenggara. Untuk ketangguhan pilot dan paktor ‘man behind the Gun’ tidak akan dibahas.
 


Kekuatan Udara Malaysia

Angkatan Udara Malaysia (Tentera Udara Diraja Malaysia/TUDM) didirikan pada tahun 1958 sebagai Tentera Udara Persekutuan Malaya. Kekuatan udara Malaysia cukup disegani dan di perhitungkan di kawasan ASEAN, saat ini TUDM mengoperasikan sebuah kombinasi unik yang menggabungkan beberapa jenis pesawat udara modern buatan Amerika Serikat, Eropa, dan Rusia. berikut kekuatan udara Malaysia :
 

Multi Role Fighter

  • 18 Su-30MKM Flanker-C
  • 14 MiG-29N Fulcrum-A
  • 2 MiG-29NUB Fulcrum-B
  • 8 F/A-18D Hornet
  • 8 F-5E Tiger II
  • 3 F-5F Tiger II
  • 18 Hawk Mk.208
Reconnaissance
  • 2 RF-5E Tigereye
Communications Transport
  • 11Cessna 402B Utililiner
Transport
  • A-400M
  • C-130H Hercules
  • C-130H-30 Hercules
  • C-130T Hercules
  • C-130MPHercules
  • L-100-30 Hercules
  • CN-235-220M
  • Canadair Global Expres
  • Dassault Falcon 900B
  • Beech 200 Super King Air
  •  DHC-4A Caribou     1966     Canada
VIP Helicopter
  • 2  AS-61NS Sea King 
  • S-70A Black Hawk
Helicopter
  • Mi-171Sh Hip-H
  • 30 S-61A-4 Nuri
  • 8 SA-316 Alouette III1     
  • A-109C Hirundo
  • Bell 47G Sioux
Training
  • 10 Hawk Mk.108 
  • 7 MB-339AM
  • 8 MB-339CD
  • 37 PC-7 Turbo-Trainer
  • 9 PC-7 MkII
  • 20 MD3-610 Datwyler, AeroTiga 
  • SAL Bulldog 102


Kekuatan Udara Singapura

Angkatan Udara Republik Singapura berdiri sejak tahun 1968. Sejak awal kemerdekaanya Singapura menjalin hubungan militer dengan Israel dan Amerika Serikat tidak heran rasanya jika kini militer Singapura menjadi salahsatu kekuatan menakutkan di Asia Tenggara, ditambah lagi dengan kemampuan belanja militer yang sangat besar tiap tahunnya membuat militer negara ini semakin kuat. berikut kekuatan udara Singapura:

 Multi Role Fighter
  • 24 Boeing F-15SG Strike Eagle
  • 22 F-16C Block 52
  • 40 F-16D Block 52
  • 36 Northrop F-5S
  • 9  Northrop F-5T
Transport
  • 10 C-130H-30 Hercules
  • 4 Fokker 50UTL
Helicopter
  • Mi-171Sh Hip-H
  • 30 S-61A-4 Nuri
  • 8 SA-316 Alouette III1     
  • A-109C Hirundo
  • Bell 47G Sioux
Training
  • 19 Pilatus PC-21
  • 18 ST Aerospace A-4SU/TA-4SU Super Skyhawk 
  • 5 Eurocopter EC-120 Colibri
UAV  
  • IAI Searcher Mk 2 
  • Elbit Hermes 450 UAV
  •  
  • semoga bermanfaat artikel saya
  • sumber
  •  

Strategi Militer - Informasi Pertahanan dan Keamanan Indonesia

Rabu, 19 Desember 2012

20 militer terbaik

Berikut ini adalah 20 Angkatan bersenjata terbaik Versi Globalfirepower.com.
1
Map of United States of America U.S.A.
2
Map of Russia Russia
3
Map of China China
4
Map of India India
5
Map of Germany Germany
6
Map of France France
7
Map of Japan Japan
8
Map of Turkey Turkey
9
Map of Brazil Brazil
10
Map of United Kingdom U.K.

11
Map of Italy Italy
12
Map of South Korea South Korea
13
Map of Indonesia Indonesia
14
Map of Mexico Mexico
15
Map of Canada Canada
16
Map of Iran Iran
17
Map of Egypt Egypt
18
Map of North Korea North Korea
19
Map of Spain Spain
20
Map of Pakistan Pakistan

Untuk melihat kondisi terkini perkembangan kekuatan militer di dunia bisa anda lihat pada situs globalfirepower.com
Animated Social Gadget - Blogger And Wordpress Tips